Nama : Rita Fitria Sundayana
NIM : 3506140212
Kelas/Prodi :
IP-B/Ilmu Pemerintahan
Dosen :
H.Agus Dedi, Drs., M.Si.
Mata
Kuliah : Pemikiran Politik Indonesia
Jenis
Tugas : Pemikiran Muhammadiyah
A. Sejarah
Muhammadiyah
Salah satu sebuah organisasi sosial-keagamaan
yang terpenting di Indonesia sebelum Perang Dunia II dan mungkin juga sampai
saat sekarang ini adalah Muhammadiyah. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta
pada tanggal 18 November 1912 oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan atas sasaran yang
diajukan oleh murid-muridnya dan beberapa orang anggota Budi Utomo untuk
mendirikan suatu lembaga pendidikan yang permanen.
Dahlan dilahirkan di Yogyakarta pada
tahun 1869 dengan nama Muhammad Darwis. Beliau selalu menghayati suatu pembaharuan-pembaharuan
atau bisa disebut dengan istilah “Tajdid” dalam memperjuangkan dan meluruskan
islam kepada masyarakat dan anggota-anggotanya.
Tajdid memiliki arti pemurnian dan
peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya. Dalam arti
“pemurnian”, tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang
berdasarkan dan bersumber pada Al Qur’an dan As Sunnah As Shahihah. Dalam arti
“peningkatan”, pengembangan, modernisasi
dan yang semakna dengannya, tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan
dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada Al Qur’an dan
As Sunnah. Dalam tajdid juga, kita menegaskan untuk bisa menghindarkan dari
perbuatan Khurafat, Bid’ah, dan Takhayul.
Akhirnya terbentuklah suatu organiasai
muhammadiyah. Organisasi ini bermaksud untuk menyebarkan pengajaran Kanjeng
Nabi Muhammad S.A.W kepada penduduk bumiputera dan memajukan hal agama Islam
kepada anggota-anggotanya. Sehingga KH Ahmad Dahlan berhasil memperjuangkan
anggota dan organisasinya sampai beliau meninggal di Yogyakarta pada tanggal 23
Pebruari 1923 (pada usia 54 tahun).
B. Pemikiran
Islam Moderat Sebagai Agama yang Rahmat Bagi Alam
Umat Islam merupakan umat yang moderat,
hadir sebagai ummatan washatan (umat pertengahan), yang mampu
menunjukkan sikap anti terhadap semua bentuk ekstrimisme dan anarkis. Umat
Islam memposisikan diri untuk memberikan pilihan middle way (jalan
tengah) bagi semua urusan manusia dan memberikan solusi dengan ide-ide unggul
yang tepat guna baik untuk kepentingan ekonomi, politik, sosial, keamananan,
perbadaban, ilmu pengetahuan maupun kehidupan beragama dan lain-lain.
Jadi,
bahwa umat Islam menerapkan hidup yang seimbang (tengah-tengah) baik bentuk
vertikal (Hablum Minallah) maupun horizontal (Hablum Minannas). Kesempatan hidup
di bumi bukan untuk merusak, melainkan untuk berbuat kebajikan yang penuh
dengan rahmat. Islam yang diajarkan oleh Al-Quran, dibimbing oleh Nabi Muhammad
SAW dan dipraktek oleh para sahabatnya adalah Islam yang sejuk dengan semangat rahmatan
lil ‘alamin. Islam rahmatan lil ’alamin atau Islam moderat atau
Islam nusantara merupakan istilah yang sama.
Pemikiran
Islam rahmatan lil ‘alamin semestinya tidak kehilangan jati dirinya
sehingga mampu berinteraksi dan akomodatif dalam segala jaman, itulah sebabnya
perlu fondasi atau landasan yang kuat yang menjadi ciri mendasar dari Islam rahmatan
lil ‘alamin atau Islam moderat.
C.
Muhammadiyah sebagai Gerakan Amar Mak’ruf
Nahi Munkar
Peran
Muhammadiyah dalam politik nasional sangat penting. Muhammadiyah memang bukan
partai politik. Muhammadiyah lebih merupakan organisasi Islamic-based civil
society (masyarakat madani) dan sekaligus sebagai interest group (kelompok
kepentingan).
Diantara
pengaruh pergerakan pembaharuan Muhammadiyah dalam Islam, diwujudkan dalam
bentuk amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah, yang meliputi:
1.
Bidang Pendidikan
Salah satu sebab Muhammadiyah didirikan
karena lembaga pendidikan di Indonesia sudah tidak memenuhi kebutuhan dan
tuntutan zaman, tidak saja isi dan metode pengajarannya yang tidak sesuai,
bahkan sitem pendidikannya harus dirombak secara mendasar. Sehingga tidak ada
pemisahan antara pelajaran umum dengan pelajaran agama. Dan baru saja tokoh
besar Muhammadiyah Prof. Dr. Amin Rais, Tokoh Muhammadiyah yang memberikan
sumbangsih besar terhadap lahirnya Undang-undang tentang Guru dan Dosen. Tidak
itu saja terdapat ribuan Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada diseluruh pelosok
tanah air, sejak dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi.
2.
Bidang Kemasyarakatan/Sosial
Bidang Kemasyarakatan, sumbangsih dan
pengaruhnya cukup besar bagi negara Indonesia yang nota bone mayoritas beragama
Islam, yakni dengan banyak berdiri PKU Rumah-rumah sakit modern, lengkap dengan
peralatan canggih dan tenaga ahli serta apoteknya. Mendirikan panti asuhan
yatim, panti jompo, pondok pesantren, mendirikan perusahaan, percetakan buku,
majalah, dll
3.
Bidang Politik Kenegaraan
Pada tahun 1945 hingga 1959, hubungan
Muhammadiyah dengan Partai Politik serasa amat dekat. Ketika pemerintah
mengumumkan berdirinya partai-partai politik pada 3 Nopember 1945, Muhammadiyah
ikut mendirikan Masyumi melalui Muktamar Islam Indonesia.
Pada
masa sekarang, Peran politik penting Muhammadiyah menunjukkan keberanian yang
signifikan seiring dengan arus besar keinginan masyarakat untuk mengembalikan
potensi politik bangsa Indonesia. Di sinilah terjadi pematangan dan
implementasi gerakan amar makruf nahi munkar dalam aspek politik yang sudah
digodok cukup lama pada masa Orde Baru.
Amar
Ma’ruf Nahi Munkar (al’amru bil ma’ruf wannahyu’anil-munkar) adalah sebuah
perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah
hal-hal yang buruk.
Sumber :
Noer, Deliar, Gerakan
Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, PT. LP3ES Indonesia, Jakarta, 1996
http://aika.uhamka.ac.id/?p=230
(Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)